Jumat, 13 September 2019

Hemat Listrik dan Tampak Indah Atap Rumah Konglomerat Ini

Banyak professional di sektor arsitektur punyai andil dalam melaksanakan pemasyarakatan terhadap penduduk bakal utamanya green building. Mereka yaitu the agent of change yg bukan hanya berkata bangunan dari segi manfaat serta estetika, namun juga aman, sehat serta irit kekuatan, ” kata Naning Adiwoso.
Perintis serta Ketua Green Building Council Indonesia sebagai salah satunya dewan juri pertandingan Onduline Green Roof Award (OGRA) 2019 untuk karya-karya di sektor konstruksi serta arsitektur terus-terusan (suistanable contruction) yg konsentrasi pada rancangan atap rumah tropis.
Aplikasi rancangan atap hijau memang bisa dibuktikan bisa menyiasati pemanfaatan kekuatan yg boros. “Beban AC serta penerangan di sebuah bangunan, baik rumah ataupun bangunan komersial itu cukuplah tinggi.
Jadi itu, penentuan bahan atap rumah mesti jadi perhatian biar berikan kegunaan terus-terusan untuk bangunan tersebut. Peletakan atap hijau bisa kurangi suhu sampai 30 derajat celcius kala cuaca panas. Penghuni tambah lebih nyaman, rumah pun jadi irit kekuatan.
Perihal tersebut yg memajukan produsen atap gampang bahannya baku bitumen, serat selulosa, organik, resin serta mineral-mineral yg ramah lingkungan Onduline Indonesia, menyelenggarakan kembali OGRA 2019 dengan obyek “Tropical Green Roof System” dengan hadiah sejumlah 75 juta rupiah.
“Kompetisi ini terbuka untuk karya-karya yg punyai konseptual serta terus-terusan berkenaan kepentingan rancangan atap yg kuat tetapi masih ramah lingkungan serta sesuai buat wilayah tropis, serta tahun 2019 berubah menjadi pertandingan rancangan ke-4 kalinya yg digelar oleh Onduline sejak mulai tahun 2013” kata Country Director PT Onduline Indonesia.
Menurut Tatok, Onduline Indonesia harga sepeda polygon menyelenggarakan pertandingan ini buat meningkatkan perspekif baru terkait hari depan dunia konstruksi, arsitektur serta property.
Lewat pertandingan ini pun dikehendaki tampak arsitek-arsitek muda memiliki bakat yg kedepannya bisa jadi penerus perancang proyek-proyek property inovatif di Indonesia.
Pertandingan ini terbuka untuk banyak arsitek, desainer interior, perencana, insinyur, pemilik project, developer serta perusahaan konstruksi yg udah profesinya sekurang-kurangnya 1 tahun.
Pertandingan ini dapat juga disertai oleh arsitek independent serta tak mesti masuk dengan asosiasi ikatan professional.
Bentuk bangunan bisa juga berwujud gedung komersial (high rise) , tempat tinggal, resort serta bangunan yang lain. Luas bangunan atap mulai 150 sampai 350 m2. “Tidak mesti project jadi, karya yg disertakan pun bisa cuma konseptual design” tambah Tatok.
Karya-karya yg bersaing bakal dievaluasi oleh beberapa klub juri yg independent, dengan memanfaatkan beberapa gosip bangunan tropis terus-terusan jadi tolok ukur.
Antara lain berhubungan dengn resiko estetika serta konstektual dan harga helm ink perubahan serta transferability (dapat dipraktekkan) pun bisa jadi penilaian mutu karya yg dilombakan.
Banyak peserta dikehendaki bisa berikan rencana yg suistanable tetapi masih indah di pandang dalam menjawab masalah lingkungan, kapabilitas tahan air serta metode drainase berkenaan perancangan atap rumah ramah lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar